Rabu, 05 Desember 2012

KEPEMIMPINAN


Hai..teman-teman!!
Jumpa lagi bersama saya,hehe
Seperti yang saya katakan minggu lalu, saya ingin berbagi ilmu yang telah saya dapatkan di minggu ini. nah! Kali ini saya akan membahas mengenai bab “kepemimpinan”.
 ok! Lanjut saja yuk teman-teman.
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa pemimpin terlibat dengan orang lain dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan mengandung tiga aspek penting, meliputi: manusia, pengaruh, dan tujuan.
Kepemimpinan Masa Kini
Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahnya organisasi. Hal menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah pendekatan postheroic atau disebut juga kepemimpinan postheroic. Dua pendekatan yang selaras dengan kepemimpinan postheroic yaitu:
Kepemimpinan tingkat 5
Ciri penting kepemimpinan tingkat 5 adalah hampir hilangnya ego, dibarengi dengan tekat kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. Kepemimpinan ini merupakan tingkat tertinggi dalam hierarki kemampuan manajer. Hierarki tingkat 5 yaitu:
1.      Individu berkemampuan tinggi
2.      Anggota tim aktif
3.      Manajer andal
4.      Pemimpin efektif
5.      Eksekutif tingkat 5
Kepemimpinan interaktif
·         Menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain
·         Lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif
·         Tumbuh dari penelitian pemimpin laki-laki dan perempuan
Dari Manajemen Ke Kepemimpinan
Menejemn yang baik sangat penting bagi organisasi, namun para manajer yang baik juga harus menjadi pemimpin yang baik, karena kualitas manajemen dan kepemimpinan yang berbeda merupakan kekuatan bagi organisasi.
Karakter Pribadi Kepemimpinan
Karakter merupakan ciri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Selain karakter pribadi tersebut, pemimpin juga harus memiliki karakter fisik, sosial, karakter terkait pekerjaan, kecerdasan dan kemampuan, dan latar belakang sosial.
Pendekatan Perilaku Untuk Kepemimpinan
·         Penelitian ohio state
-        Pertimbangan : orang yang berorientasi pada perilaku
-        Struktur pemulaan: tugas-perilaku yang mengarahkan kegiatan kerja
·         Penelitian michigan
-        Pemimpin berorientasi pegawai: difokuskan pada bawahan manusia
-        Pemimpin berorientasi tugas: jadwal pertemuan, menjaga biaya rendah dan mencapai produktivitas
·         Kisi-kisi kepemimpinan
-        Dibangun pada kedua penelitian ohio state dan michigan studi
-        Dua dimensi jaringan lima gaya manajemen utama
Pendekatan Kontingensi
·         Teori situasional hersey dan blanchard’s
-        Karakteristik pengikut dan menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat
-        Mengadopsi salah satu dari empat gaya kepemimpinan
·         Teori kontingensi fiedlers
-        Pemimpin menerapkan gaya ke situasi organisasi
-        Adalah situasi yang menguntungkan pada menguntungkan dengan gaya pemimpin
Mencocokkan Gaya Pemimpin Dengan Situasi
 Pemimpin berorientasi tugas lebih efektif ketika situasinya sangat menuntungkan maupun sangat tidak menguntungkan. Hal ini terjadi, karena semua orang bekerja sama, tugas terdefinisi dengan jelas, dan pemimpin memiliki semua kekuatan yang diperlukan untuk memerintah dan mengarahkan. Pemimpin dengan keahlian interpersonal yang baik dapat menciptakan atmosfir kelompok positif yang dapat memperbaiki hubungan.
Kepemimpinan Karismatik Dan Transformasional
1.      Kepemimpinan karismatik dan visioner
2.      Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan transaksional
Kepengikutan
-        Pemimpin dapat membangun pemahaman tentang pengikut mereka.
-        Pengikut yang baik memiliki sifat kepemimpinan
-        Pengikut efektif adalah pemikiran kritis dan mandiri sekaligus aktif di organisasi.
Kekuasaan dan berpengaruh
a.       Kekuasaan posisi
b.      Kekuasaan pribadi
c.       Sumber kekuasaan lain
Taktik Pengaruh Interpersonal
·         Gunakan persuasi rasional
·         Buat orang-orang menyukai anda
·         Mengandalkan aturan timbal balik
·         Mengembangkan sekutu
·         Mintalah apa yang anda inginkan
·         Memanfaatkan otoritas yang lebih tinggi
·         Reward perilaku yang anda inginkan
Kepemimpinan Sebagai Layanan
a)      Kepemimpinan abdi
pemimpin yang bekerja untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan mewujudkan tujuan atau misi lebih besar dari organisasi mereka.
b)      Kepemimpinan moral
Membedakan yang benar dari yang salah dan memilih melakukan hal yang benar dalam melaksanakan kepemimpinan.

Sekian berbagi materi dari saya, kita lanjutkan di materi selanjutnya.
Satu harapan saya, semoga bermanfaat ya teman-teman. J

Sumber: New Era Of Management (Era baru Manajemen),edisi 9 (terjemahan), Richard L Daft, Penerbit Salemba Empat, 2010. (buku2)

Mengelola Kinerja dan Mutu


Hallo semua!!
Ulasan materi yang selanjutnya yaitu mengenai “Mengelola Kinerja dan Mutu”.
Selamat membaca J
Bab ini akan membahas mekanisme dasar untuk mengendalikan organisasi, dengan meringkas tujuan-tujuan dari proses kendali dan penggunaan kartu catatan seimbang yang digunakan untuk mengukur kinerja. Selain itu, juga membhas filosofi kontrol yang berubah-ubah.
Pengertian Kontrol Organisasi
Kontrol organisasi adalah proses sistematis dalam mengatur aktivitas organisasi agar tetap konsisten dengan pengharapan yang telah dibangun dalam rencana, target dan standar kinerja.
Memilih Standar dan Ukuran. Sebagian besar organisasi berfokus pada pengukuran dan pengawasan kinerja keuangan, seperti penjualan, pendapatan, dan keuntungan. Namun para manajer makin mengetahui keharusan untuk mengukur aspek-aspek kinerja yang tidak kasat mata lainnya untuk mengelola aktivitas penciptaan nilai dari organisasi saat itu.
Kartu Skor Berimbang adalah sistem kontrol manajemen komprehensif yang menyeimbangkanukuran keuangan tradisonal dengan ukuran operasional yang berhubungan dengan faktor-faktor kesuksesaan penting yang ada di perusahaan.
MODEL KONTROL UMPAN BALIK
Semua sistem kontrol yang dirancang dengan baik akan melibatkan penggunaan umpan balik untuk menentukan apakah kinerja memenuhi standar yang telah dibuat. Manajer berfokus pada bagian elemen dari kartu skor untuk menentukan target, mengevaluasi kinerja, dan membimbing diskusi tentang tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Langkah-langkah Kontrol Umpan Balik
a.       Membangun Standar Kinerja
b.      Mengukur Kinerja yang Ada
c.       Membandingkan Kinerja dengan Standar
d.      Melakukan Tindakan Korektif
Aplikasi Untuk Anggaran
Kontrol anggaran, salah satu metode yang paling sering digunakan dalam kontrol manajemen, adalah proses penentuan target untuk pengeluaran organisasi, mengawasi hasil dan membandingkannya dengan anggaran yang ada, dan membuat perubahan jika perlu. Anggaran yang biasanya digunakan manajer :
1)      Anggaran biaya
2)      Anggaran pendapatan
3)      Anggaran kas
4)      Anggaran modal
KONTROL KEUANGAN
Laporan Keuangan
1.      Neraca keuangan
2.      Laporan laba rugi
Analisis Keuangan: Menafsirkan Angka
Analisis keuangan yang biasa dilakukan berfokus pada rasio, statistik yang menunjukkan hubungan antara indikator-indikator kinerja seperti keuntungan dan aset, penjualan, dan persediaan. Rasio-rasio tersebut, antara lain:
1.      Rasio Likuiditas
2.      Rasio Aktifitas
3.      Rasio keuntungan
4.      Rasio Leverage
FILOSOFI KONTROL YANG BERUBAH-UBAH
Pendekatan Hierarki versus Pendekatan Desentralisasi
a.       Kontrol Hierarki adalah penggunaan aturan, kebijakan, hierarki wewenang, dan alat formal lainnya untuk memengaruhi perilaku pegawai dan menilai kinerja.
b.      Kontrol Desentralisasi adalah penggunaan budaya perusahaan, norma kelompok, dan fokus terhadap tujuan, daripada aturan dan prosedur, untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen Buka-Buku
Manajemen Buka-Buku adalah berbagai informasi keuangan dan hasil-hasilnya dengan semua pegawai di organisasi. Tujuannya adalah untuk membuat setiap pegawai berfikir dan bertindak seperti seorang pemilik bisnis.
MANAJEMEN KUALITAS TOTAL
Manajemen kualitas total adalah komitmen seluruh anggota perusahaan untuk menanamkan kualitas ke dalam setiap aktivitas denagn cara melakukan perbaikan terus menerus.
Teknik-Teknik TQM
a.       Siklus Kualitas
b.      Tolok Ukur
c.       Prinsip Six Sigma
d.      Pengukuran siklus waktu
e.       Perbaikan Terus-menerus
Faktor-Faktor TQM
Faktor Positif
a)      Tugas-tugas yang ada menuntut pegawai yang berketerampilan tinggi
b)      TQM berguna untuk memperkaya pekerjaan dan memotivasi pegawai
c)      Keterampilan memecahkan masalah ditingkatkan untuk semua pegawai
d)     Partisipasi dan kerja tim digunakan untuk menghadang permasalahan yang signifikan
e)      Perbaikan terus-menerus adalah cara hidup
Faktor Negatif
a)      Ekspektasi manajemen biasanya tinggi
b)      Manajer tingkat menengah merasa tidak puas jika kehilangan wewenang
c)      Para pekerja tidak puas dengan beberapa aspek kehidupan organisasi
d)     Pemimpin serikat pekerja tidak disertakan dalam diskusi kendali mutu
e)      Manajer manunggu inovasi yang besar dan dramatis
TREN DALAM KENDALI MUTU DAN KEUANGAN
a)      Standar Kualitas Internasional
b)      Sistem Kontrol Keuangan Baru
c)      Pertambahan Nilai Ekonomis (EVA)
d)     Pertambahan Nilai Pasar (MVA)
e)      Pembiayaan Berbasis Aktivitas (ABC)
f)       Tata Kelola Perusahaan

sekian berbagi materi dari saya, semoga bermanfaat :)

Sumber: New Era Of Management (Era baru Manajemen),edisi 9 (terjemahan), Richard L Daft, Penerbit Salemba Empat, 2010. (buku2)

Sabtu, 01 Desember 2012

Merancang Organisasi yang Adaptif


Apa kabar teman-teman? Baik kah kalian semua?
Semoga keadaan kalian baik-baik saja deh!!
Disini saya akan meneruskan ulasan materi minggu ke-2 yakni Merancang organisasi yang adaptif.
Biar teman-teman tidak pada bosen. Langsung saja ke materinya deh!!

Pengelolaan (organizing) adalah penyebaran berbagai sumber daya yang ada di organisasi untuk mewujudkan tujuan strategis. Pengelolaan menjadi bagian penting dari manajemen yang baik, karena pengelolaan merupakan langkah berikutnya setelah merancang strategi-topik dari bagian organisasi.
Pengelolaan Struktur Vertikal
Konsep pengelolaan struktur vertikal meliputi:                             
a.       Spesialiasi kerja (divisi kerja) adalah kadar yang digunakan untuk membagi-bagi tugas-tugas organisasi ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh individu.
b.      Rantai perintah adalah garis wewenang yang tidak terputus di aman menghubungkan semua orang dalam sebuah organisasi dan menunjukkan posisi orang-orang tersebut. Wewenang, tanggung jawab, dan delegasi rantai perintah akan menggambarkan struktur wewenang dari sebuah organisasi.
1.      Wewenang adalah hak formal dan sah yang dimiliki seorang manajer untuk mengambil keputusan, memberikan perintah, dan mengalokasikan sumber daya guna memperoleh hasil yang dikehendaki organisasi. Wewenang dibedakan dengan tiga karakteristik, yaitu:
·         Wewenang diemban dalam kaitannya dengan jabatan, bukan orang.
·         Wewenang berlaku utnuk bawahan.
·         Wewenang berjalan dari atas ke bawah dalam hierarki vertikal.
2.       Tanggung jawab adalah kewajiban utnuk menjalankan tugas atau aktivitas yang diembankan.
3.      Delegasi adalah proses yang digunakan para manajer untuk mengalihkan wewenang dan tanggung jawab mereka pada jabatan-jabatan yang lebih rendah dalam hierarki.
Kewenangan Lini Dan Kewenangan Staf
·         Departemen lini melakukan tugas yang mencerminkan tujuan dan misi utama organisasi. Departemen lini bekerja secara langsung dengan pelanggan.
·         Departemen staf adalah mereka yang menyediakan keahlian khusus yang berfungsi untuk mendukung pekerjaan orang-orang di departemen lini.
Ruang Lingkup Manajemen
Ruang lingkup manajemen adalah jumlah pegawai yang memberikan laporan pada supervisor. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecilnya ketertiban supervisor dan besarnya lingkup pengendalian.
1.      Pekerjaan yang stabil dan rutin
2.      Bawahan melakukan pekerjaan serupa antara yang satu dan lainnya
3.      Bawahan adalah orang yang sangat terlatih dan harus diarahkan
4.      Peraturan dan prosedur haruslah tersedia
5.      Sistem dan personel pendukung haruslah tersedia bagi manajer
6.      Diperlukan sedikit pengawasan
7.      Pilihan pribadi serta gaya manajer haruslah terlebih dahulu menguntungkan banyak bawahan
Sentralisasi Dan Desentralisasi
Sentralisasi (centralization) berarti bahwa wewenang dalam mengambil keputusan dipegang oleh jabatab-jabatan tinggi dalam sebuah organisasi.
Desentralisasi (decentralization) berarti lokasi wewenang dalam pengambilan keputusan berada ditingkatan organisasi bawah. Faktor-faktor yang biasanya mempengaruhi sentralisasi dan desentralisasi adalah sebagai berikut:
a)      Perubahan dan ketidakpastian lingkungan yang lebih besar besarnya dikaitkan dengan desentralisasi.
b)      Jumlah sentralisasi atau desentralisasi harus sesuai dengan strategi perusahaan
c)      Pada masa krisis atau saat di ujung tanduk, wewenang dapat dipegang dengan sentralisasi pada jabatan atas.
Departementalisasi
Departementalisasi adalah landasan untuk mengelompokkan jabatan-jabatan tertentu ke dalam departemen-departemen, dan departemen ke dalam organisasi-organisasi secara keseluruhan. Lima pendekatan-pendekatan separtementalisasi, antara lain:
1.      Pendekatan fungsional vertikal
2.      Pendekatan divisional
3.      Pendekatan matriks
4.      Pendekatan tim
5.      Pendekatan jaringan virtual
Pengorganisasian Untuk Koordinasi Horizontal
a.       Pentingnya koordinasi
·         Organisasi tumbuh dan berkembang
·         Organisasi membutuhkan sistem untuk memproses informasi dan memungkinkan komunikasi
·         Koordinasi adalah kualitas diantara departemen
·         Koordinasi diperlukan, terlepas dari struktur
b.      Gugus tugas, tim, dan manajemen proyek
Manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aktivitas-aktivitas beberapa departemen utnuk menyelesaikan proyek tertentu. Gugus tugas tim atau komite sementara yang dibuat untuk menyelesaikan masalah jangka pendek.
c.       Rekayasa ulang
Rekayasa ulang disebut juga rekayasa ulang bisnis. Perencanaan ulang proses bisnis yang dilakukan secara radikal untuk mendapatkan peningkatan harga, kualitas, layanan, dan kecepatan.
Struktur Mengikuti Strategi
Hierarki vertikal terus tumbuh berkembang karena struktur ini sering memberikan keuntungan penting bagi organisasi. Struktur yang tepat dirancang sesuai dengan strategi organisasi. Sebuah penenlitian baru telah menunjukkan bahwa kinerja bisnis sangat kuat dipengaruhi oleh seberapa baiknya struktur perusahaan disusun dengan tujuan-tujuan strateginya.
Sekian berbagi materinya teman-teman. Semoga ini bermanfaat ya! J


sumber : New Era Of Management (Era baru Manajemen),edisi 9 (terjemahan), Richard L Daft, Penerbit Salemba Empat, 2010. (buku 2 )